Rabu, 20 Juni 2007

Ilmu Pengetahuan sebagai Penguat Tauhid

Sebagai hamba Allah, seorang muslim wajib untuk mengenal Rabb-nya, utamanya nama, sifat dan perbuatan-Nya, selain juga wajib untuk menunaikan hak-hak Allah (beribadah dan tidak menyekutukan-Nya). "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (QS. Adz Dzariyat:56).
Untuk lebih mengenal Allah, tentu juga harus lebih mengenal ciptaan-Nya, karena justru dari situ kita yakin bahwa alam semesta beserta isinya ini ada yang menciptakan. Mengenal segala sesuatu jelas harus melalui ilmu pengetahuan.
Sekarang ada pertanyaan. Mana yang mesti kita dahulukan? ilmu mengenal ciptaan-Nya atau ilmu untuk mengenal Allah? Kalau melihat kejadian-kejadian dimana profesor yang jenius tidak (atau belum) mendapat hidayah-Nya untuk menjadi seorang muslim, semestinya yang harus didahulukan adalah ilmu tauhid, Ilmu mengenal Allah. Setelah mengenal sifat-sifat Allah tentu kita bisa dengan mudah membuktikan bahwa ilmu yang kita dapat sebelumnya adalah benar dan sesuai dengan logika. Cara yang umum dipakai adalah melalui penelaahan Al-Qur'an, yang menghubungkan antara ayat-ayat Al-Qur'an dengan kejadian-kejadian ilmiah di alam semesta. Contohnya yang paling terkenal : Harun Yahya (www.harunyahya.com/indo). Bahkan dengan penelaahan Al-Quran ini ada wacana bahwa teori-teori evolusi dalam buku "The Origin of Species"-nya Darwin pun goyah.
Nah, mestinya konsep-konsep ilmu pengetahuan manusia, yang kebanyakan masih dalam bentuk relatif-harus selalu dicrosscheck dengan Al-Quran untuk pembuktian kebenaran hakikinya. Dan itupun tak mudah, Al-Qur'an hanya berisi garis-garis besar, dibutuhkan ahli-ahli tafsir yang hebat untuk mengekstraknya. (Tidak ada ayat Al Qur'an yang menyatakan bahwa I=V/R - hukum ohm).
Lalu gunanya apa? Menurut saya, ilmu-ilmu dunia (IPA/IPS) mestinya menjadi penguat pondasi keimanan kita ke Allah SWT. Penguat pondasi, sebab pondasinya adalah ilmu tauhid..
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Mujadilah:11).
Wallahu A'lam Bis Shawab.

Tidak ada komentar: